please check this link

WILUJENG TEUPANG DEUI .. !! Please Leave Your Comment .. !!

Minggu, 03 Juni 2012

PENELITIAN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DI ABAD 20-AN
Pendahuluan
     Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian intern yang berlangsung dan dialami siswa (Winkel, 1991). Pendekatan, strategi, metode, dan media pembelajaran sendiri berkembang dengan seiringnya perkembangan zaman yang ditandai khususnya dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Berlatar belakang hal tersebut, maka berkembanglah penelitian-penelitian berkaitan dengan pengaruh penggunaan media-media (audio, gambar diam, film, televisi, dan komputer) di bidang pendidikan dan pembelajaran.
     "Pada 1980-an, tidak ada satu pun media pembelajaran atau objek pembelajaran yang diproduksi dengan memperhatikan kesenangan dalam pelaksanaan pendidikan dasar dan menengah seperti halnya yang dilakukan oleh komputer" (Becker, 1990). Selama dekade terakhir, jumlah mikrokomputer di sekolah telah meningkat hampir 50 kali lipat dari sekitar 50.000 menjadi sekitar 2.400.000. Akibatnya, banyak kegiatan penelitian saat ini dilakukan pada teknologi dalam pendidikan yang terkonsentrasi pada komputer. Berkaitan dengan hal ini maka banyak dilakukan penelitian tentang penggunaan komputer di bidang penelitian, yang memunculkan 5 istilah penggunaan komputer dalam bidang pendidikan yaitu: (1) CAI (Computer Assisted Instruction); (2) CBI (Computer Based Instruction); (3) CBL  (Computer Based Learning); (4) CBE (Computer Based Education) dan (5) CAL (Computer Assisted Learning).
      Secara umum meskipun semuanya menggambarkan aplikasi komputer dalam pendidikan, namun jika dilihat lebih dalam lagi kelima istilah tersebut memiliki perbedaan. CAI (Computer Assisted Instruction) merupakan pembelajaran yang berbantuan komputer, dalam hal ini komputer digunakan sebagai media  pembelajaran seperti misalnya presentasi materi dengan menggunakan media LCD dan komputer dalam pembelajaran. CBI (Computer Based Instruction) merupakan pembelajaran berbasis komputer, tidak seperti CAI maka di sini komputer merupakan media utama dan penting dalam pembelajaran seperti penggunaannya dalam pembelajaran desain grafis. CBL  (Computer Based Learning) merupakan belajar berbasis komputer, di mana komputer digunakan sebagai alat/sarana dalam pendidikan, namun tidak memberikan informasi atau pembelajaran pada siswa. CBE (Computer Based Education) merupakan pendidikan berbasis komputer, penggunaan komputer bukan untuk tujuan yang terukur melainkan untuk informasi pendidikan misalnya untuk “searching artikel-artikel pendidikan”. CAE (Computer Assisted Learning) merupakan belajar berbantuan komputer, di sini komputer dapat digunakan untuk mendukung dan memudahkan penggunanya.
     Berkaitan dengan hasil penelitian yang ada, maka istilah yang paling sesuai digunakan adalah CBL  (Computer Based Learning). Karena istilah ini dianggap lebih umum oleh beberapa orang, dan kata belajar lebih alami mencakup situasi di mana komputer digunakan sebagai alat/sarana dalam pendidikan, namun tidak memberikan informasi atau pembelajaran pada siswa.

Hasil Penelitian
Tahapan-tahapan penelitian dalam CBL  (Computer Based Learning) meliputi;
      Pertama, Major Review; (1) Kulik, 1983 melakukan penelitian tentang “Bagaimana efek CBL (belajar berbasis komputer) terhadap siswa?” dengan hasil penelitiannya adalah bahwa pendekatan pembelajaran berbasis komputer meningkatkan prestasi siswa, menghemat waktu siswa dan guru, dan meningkatkan tingkah laku siswa ke arah yang lebih baik terhadap sekolah dan pada pelajaran tertentu. Namun, banyak orang menyarankan bahwa studi yang dilakukan dengan menggunakan mainframe komputer (komputer digital besar yang melayani 100-400 pengguna dan menduduki sebuah ruangan khusus ber-AC) penerapannya dipertanyakan untuk situasi saat ini, sehingga hal ini menjadi kelemahan untuk penelitiannya; (2) M. D. Robyler, 1988 melakukan penelitian tentang “Bagaimana efektifitas penggunaan CBL (pembelajaran berbasis komputer)?” hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat suatu efek penggunaan komputer lebih tinggi di dalam tingkat perguruan tinggi daripada tingkat sekolah menengah.
   Kedua, Studies in Specific Area; (1) Lehrer dan Randle, 1987 melakukan penelitian tentang “Bagaimana efek kognitif dari penggunaan pendekatan khusus dalam menggunakan komputer” dengan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dari masing-masing wilayah penelitian sehingga perlunya penelitian lebih lanjut untuk memeriksa pemecahan masalah yang mungkin dan hasil metakognitif dari kerja komputer dengan bahasa pemrograman atau lingkungan pemecahan masalah lainnya. Kelemahan dari penelitian ini adalah bahwa penelitian pengalaman pemrograman pada kemampuan pemecahan masalah siswa belum selesai, karena belum cukup beralasan dalam teori pemecahan masalah. (2) Johnson, Johnson & Stanne, 1985 elakukan penelitian tentang “Bagaimana efek dari penggunaan komputer sebagai alat untuk menulis siswa?” hasil penelitiannya menunjukkan bahwa instruksi dengan bantuan komputer menawarkan kuantitas yang lebih besar dan kualitas prestasi dalam keseharian dan lebih mampu menyelesaikan masalah daripada komputer dibantu pembelajaran kompetitif atau individual. (3) Betty Collis, 1985 elakukan penelitian tentang “Apakah perbedaan jenis kelamin mempengaruhi sikap umum dari penggunaan komputer?” hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan jenis kelamin pada sikap terhadap komputer. (4) Chen, 1986 melakukan penelitian tentang “Bagaimana penggunaan komputer dari siswa perempuan dan laki-laki?” hasil penelitian menunjukkan bahwa komputer lebih banyak digunakan oleh siswa laki-laki dibandingkan oleh siswa perempuan. (5) Reynolds dan Hart, 1990 melakukan penelitian tentang “Bagaimana strategi yang paling efektif untuk mengajar teknik revisi dengan pengolah kata?” hasil penelitiannya menunjukkan bahwa mahasiswa yang menggunakan strategi pemetaan kognitif membuat revisi yang signifikan dalam meningkatkan komposisi mereka  dibandingkan dengan siswa yang menggunakan brainstorming dan menguraikan metode yang lebih tradisional. Di sini, sekali lagi, fokus penelitian ini tidak pada dampak dari komputer; kedua kelompok menggunakan komputer.
    Ketiga, Descriptive Studies; (1) Henry Becker, 1983 melakukan penelitian tentang “Bagaimana penggunaan komputer di sekolah-sekolah selama tahun 1980?” hasil penelitiannya menunjukkan bahwa siswa menggunakan komputer untuk latihan dan praktik, dasar pemrograman, dan bermain game, serta siswa lebih banyak belajar tentang perangkat keras dan lunak daripada materi yang terkait dengan konten. Penelitian juga dilakukan pada tahun 1985 tentang “Survei Nasional Kedua Penggunaan Komputer dalam Pembelajaran di Sekolah". Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru jarang menggunakan komputer sebagai alat dalam menyajikan pembelajaran atau  praktek kepada siswa pada mata pelajaran tradisional, karena komputer hanya digunakan dalam mempelajari komputer dan menghitung. Terakhir penelitian dilakukan pada tahun 1990 tentang “Bagaimana efektifitas penggunaan komputer (CBL) di tingkat sekolah?” kelemahan penelitian ini ditunjukkan pada hasil penelitiannya yang tidak konsisten di ana pada awal studi menyatakan bahwa CBL paling efektif digunakan pada tingkat SD sedangkan studi terakhir menyatakan bahwa CBL paling efektif digunakan pada tingkat perguruan tinggi. (2) OTA (Office of Technology Assessment), 1988 melakukan penelitian tentang “Bagaimana penggunaan komputer dalam bidang pendidikan?” hasil penelitian menunjukkan bahwa komputer memiliki kegunaan yang paling menjanjikan saat ini dalam dunia pendidikan, salah satunya dalam latihan dan praktik untuk menguasai keterampilan dasar.
    Keempat, Design Issues; masalah yang diteliti adalah “Bagaimana cara yang paling efektif dalam merangcang pengalaman belajar siswa melalui CBL?” hasil penelitian diungkapkan oleh (1) Galitz, 1981 mengemukakan bahwa penilaian desain layar yang baik adalah cara yang paling efektif dalam merancang pengalaman belajar siswa melalui CBL untuk menentukan apakah semua elemen dapat teridentifikasi tanpa membaca kata-kata di layar. Sedangkan (2) Criswell, 1989 mengungkapkan prinsip sederhana dari desain layar yang efektif, meliputi format layar harus konsisten, penggunaan frame yang rapi, menyorot item penting, dan membuat tulisan yang dapat dibaca di layar.
      Kelima, Cost Effectiveness; masalah yang diteliti adalah “Bagaimana perbandingan biaya dan pengaruh CBL melalui tutoring coss-age?” hasil penelitian dikemukan oleh Levin dan Meister (1985) bahawa CBL efektif dalam mengajar membaca dan matematika dasar, tetapi mengenai biaya tidak seefektif peer tutoring.

Pembahasan
    Dari lima tahapan dalam penelitian tentang CBL masing-masing terdapat kelemahan dari setiap penelitiannya, sehingga untuk mengatasinya dilakukanlah penelitian lebih lanjut, relevan, dan lebih baru lagi. Selain itu juga para peneliti mengungkapkan saran untuk penelitian lebih lanjut.
       Pertama, Robyler menyarankan bahwa ke depannya penelitian dalam pembelajaran berbasis komputer harus berkonsentrasi pada: (1) Aplikasi dalam berbagai keterampilan dan konten wilayah; (2) Aplikasi komputer dalam bahasa Inggris sebagai bahasa kedua (ESL); (3) Menggunakan pengolah kata (seperti Microsoft Word); (3) Kreativitas dan pemecahan masalah dengan Logo dan CAI; (4) Efek dari penggunaan komputer pada sikap dan tingkat drop-out; (5) Perbedaan efek dari penggunaan komputer pada pria dan wanita.
    Kedua, Chen menganjurkan: (1) Memperhatikan lebih dekat dengan proses pengaruh sosial yang memengaruhi perempuan; (2) Menggunakan subjek-materi kursus dalam bahasa Inggris, matematika, sains, sejarah, dan mata pelajaran lain untuk memperkenalkan komputer. Menghindari pemrograman sebagai paparan awal; (3) Menekankan aplikasi komputer (grafis, database, telekomunikasi) untuk mendorong lebih banyak partisipasi perempuan; (4) Memperluas penggunaan komputer di sekolah menjadi "aplikasi dunia nyata".
     Ketiga, OTA (Office of Technology Assessment) meyimpulkan bahwa aspek/bidang yang terkait sangat menjanjikan dalam penelitian antara lain: (1) Intelligent tutoring systems, menyediakan jasa dari tutor ahli dan bertanggung jawab untuk pelajar; (2) Aplikasi yang memanfaatkan komputer sebagai alat pengontrol multimedia yang fleksibel, meningkatkan kurikulum dengan berbagai informasi dari video, grafis, dan audio representasi; (3) Simulasi, microworlds, dan eksplorasi laboratorium, memungkinkan siswa untuk mendapatkan pemahaman melalui eksplorasi, manipulasi dan penemuan; (4) Integrasi alat dan “intelligence extenders” dapat membantu siswa melampaui tugas pada tingkat terendah dan berkonsentrasi pada  tingkat tugas yang lebih menuntut belajar dan memecahkan masalah; (5) Langkah-langkah penilaian baru dalam belajar, mendiagnosis pemahaman konseptual siswa, dan mengevaluasi pencapaian non keterampilan biasa; (6) Desain alat, sistem authoring, dan pengetahuan bawaan memungkinkan guru untuk menciptakan dan membentuk bahan ajar sendiri, memodifikasi kurikulum, atau mengembangkan pelajaran individual untuk siswa; (7) Kurikulum baru berdasarkan visi perubahan keterampilan siswa yang dibutuhkan dalam era informasi, menggeser paradigma dari what to learn menjadi how to learn.
Dari beberapa saran yang diberikan berdasarkan penelitian, menurut penulis saran yang masih relevan untuk saat ini adalah saran yang dikemukakan oleh OTA (Office of Technology Assessment). Berkaitan tentang bagaimana penggunaan komputer dalam pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru maupun seorang desainer pembelajaranseperti untuk mendesain suatu e-learning.

Kesimpulan dan Saran
      Dari beberapa hasil penelitian dan saran penelitian lanjutan yang diungkapkan para peneliti, menunjukkan bahwa penggunaan komputer dalam belajar secara umum dapat digunakan sebagai suatu pendekatan baru dalam bidang pendidikan. Karena dari CBL, pendidik dapat menjembatani gaya belajar siswa yang berbeda seperti dengan penggunaan e-learning. CBL juga mendukung paradigma baru dalam pembelajaran yang student oriented, di mana siswa dalam hal ini yang aktif dalam belajar dan tidak dibatasi oleh guru. Selain itu juga mendukung belajar berbasis aneka sumber, karena dari CBL siswa dapat lebih banyak mendapat pengetahuan seperti dari internet.

Referensi
Spector, J. M. (2008).  Handbook of Research on  Educational  Communications  and Technology. Taylor & Francis e-Library:New York.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar