please check this link

WILUJENG TEUPANG DEUI .. !! Please Leave Your Comment .. !!

Minggu, 11 Maret 2012

Penelitian Survei Terhadap Penggunaan Media Facebook Sebagai Salah Satu Media Pembelajaran dalam Mata Kuliah Kapita Selekta Hasil Penelitian

Pendahuluan

Facebook merupakan salah satu media sosial gratis di internet yang sudah tidak asing lagi khususnya bagi kalangan anak-anak muda. Baik itu dalam ajang hiburan, chatting, eksistensi, curhat, mencari teman baru, bertemu teman lama, dll. Dalam hal ini tentu facebook juga memberikan dampak yang positif dan negatif. Dampak negatifnya, seringkali dijadikan sebagai alat kriminal oleh oknum-oknum tertentu yang sasarannya anak-anak muda. Dalam sudut pandang Teknologi Pendidikan, sebaliknya facebook  dapat dijadikan media pembelajaran dan sumber belajar yang nantinya membawa dampak yang positif bagi dunia pendidikan jika dimanfaatkan dengan baik.

Berkaitan dengan hal ini penulis telah melakukan penelitian akademik berdasarkan bidang penelitiannya karena merupakan sarana edukatif , sehingga lebih mementingkan validitas internal (caranya yang harus betul). Menurut tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian terapan yang bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian surveiyang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data dengan menyebar kuesioner di media Facebook pada Grup mahasiswa yang mengikuti kuliah Kapita Selekta Hasil penelitian (KSHP). Sehingga berdasarkan jenis data yang diperoleh, penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif yang berlandaskan pada filsafatpositivisme, digunakan untuk meneliti pada sampel tertentu dengan teknik pengambilan sampel yang umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Pada tingkat eksplanasinya penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala, pada saat penelitian dilakukan, menggambarkan apa adanya tentang gejala atau keadaan. Pelaksanaan penelitian dilakukan secara terencana, sistematis(menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis), logis (sesuai dengan logika/penalaran/masuk akal), objektif (mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi), dan etis (sesuai dengan asas perilaku yang disepakati dalam bidang penelitian pendidikan).
Selanjutnya, terkait dengan hal ini penulis akan menyajikan data hasil penelitian survei terhadap mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Hasil Penelitian Semester 096 Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.


Hasil Penelitian
Sumber belajar adalah semua sumber (data, manusia, dan barang) yang dapat dipakai oleh pelajar sebagai suatu sumber tersendiri atau dalam kombinasi untuk memperlancar belajar meliputi pesan, orang, material, alat, teknik, dan lingkungan (AECT: 1977). Sedangkan media pembelajaran adalah segala sesuatu untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran dan perasaan, perhatian, dan kemauan si Belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali.
Mata kuliah Kapita Selekta Hasil Penelitian (KSHP) memanfaatkan facebook sebagai media pembelajaran sebagai salah satu alternatif pembelajaran konvensional. Untuk mengetahui pendapat tentang keefektifan dan keefisiensiannya, maka dosen pengampu Bapak B. P. Sitepu menulis status dalam grup KSHP KSHP dlm FB hanya buang2waktu aja, mengganggu, ngerepotin, menyebelkan, kagak mutu, dan cari2 kerjaan aja. Emangnya nggak ada kerjaan lain? Sebaiknya distop saja". Bgmn komentar Anda atas pernyataan tsb? Katakan sejujurnya.”
Berikut data hasil penelitian yang telah diolah oleh penulis:


Gambar I menunjukkan tabel dan diagram dari jumlah mahasiswa yang menjawab/merespon dan tidak menjawab/merespon status yang dituliskan oleh dosen pengampu, serta total mahasiswa yang mengikuti perkuliahan KSHP. Yang menjawab berjumlah 30 mahasiswa sedangkan yang tidak menjawab berjumlah 4 mahasiswa, total 34 mahasiswa.


Gambar II menunjukkan tabel dan diagram dari klasifikasi jawaban menurut isi dan jumlah yang menjawab tentang pertanyaan untuk dilakukan penghentian diskusi menggunakan facebook. 1 mahasiswa menyatakan setuju, 17 mahasiswa bersikap netral,  12 mahasiswa menyatakan tidak setuju, dari total mahasiswa secara keseluruhan berjumlah 34 orang.


Gambar III menunjukkan tabel dan diagram dari klasifikasi saran menurut isi dan jumlah yang menjawab. 19 mahasiswa menyarankan untuk dibuat penjadwalan diskusi melalui media facebook tersebut, sedangkan untuk saran diskusi kelas, analisis kebutuhan, klasifikasi topik, dan optimalisasi penggunaan masing-masing 1 mahasiswa yang menyarankannya.


Gambar IV menunjukkan tabel dan diagram dari klasifikasi pendapat menurut isi dan jumlah yang menjawab. 14 mahasiswa menyatakan adanya nilai tambah dari penggunaan facebook sebagai media pembelajaran, 4 mahasiswa menyatakan akses diskusi melalui facebook mudah karena tidak perlu membuat account  baru, bisa diakses melalui HP, 1 mahasiswa menyatakan adanya inovasi dengan menggunakan facebook sebagai media pembelajaran, 7 mahasiswa menyatakan facebook merupakan salah satu media diskusi yang cocok untuk digunakan, 3 mahasiswa menyatakan dengan facebook maka ada alternatif pembelajaran, sedang untuk 1 mahasiswa menyatakan bahwa pembelajaran konvensional dirasa lebih nyaman daripada menggunakan facebook sebagai media pembelajaran.

Pembahasan
Berdasarkan data yang telah peroleh dan diolah ke dalam tabel dan diagram, maka:
1.   88 % mahasiswa (30 dari 34 mahasiswa) merespon/menjawab/berpartisipasi dalam menjawab instrumen penelitian yang dituliskan oleh dosen pengampu dalam grup facebook mahasiswa KSHP. Sedangkan 12 % mahasiswa (4 dari 34 mahasiswa) sebaliknya tidak merespon/menjawab/berpartisipasi. (data ini dapat dilihat pada gambar I).
2.   3,33 % mahasiswa (1 dari 30 mahasiswa yang merespon/menjawab/berpartisipasi) menyatakan setuju, 56,7 % mahasiswa (17 dari 30 mahasiswa merespon/menjawab/berpartisipasi) bersikap netral,  40 % mahasiswa (12 dari 30 mahasiswa merespon/menjawab/berpartisipasi) menyatakan tidak setuju terhadap penghentian diskusi Online di facebook. (data ini dapat dilihat pada gambar II)
3.  82,6 % mahasiswa (19 dari 23 mahasiswa yang memberikan saran) menyarankan untuk dibuat penjadwalan diskusi melalui media facebook tersebut, sedangkan untuk saran diskusi kelas, analisis kebutuhan, klasifikasi topik, dan optimalisasi penggunaan masing-masing 4,34 % mahasiswa yang menyarankannya (1 dari 23 mahasiswa yang memberikan saran). (data ini dapat dilihat pada gambar III)
4.   46,7 % mahasiswa (14 dari 30 mahasiswa yang memberikan pendapat) menyatakan adanya nilai tambah dari penggunaan facebook sebagai media pembelajaran, 13,33 % mahasiswa (4 dari 30 mahasiswa yang memberikan pendapat) menyatakan akses diskusi melalui facebook mudah karena tidak perlu membuat account  baru, bisa diakses melalui HP, 3,33 % mahasiswa (1 dari 30 mahasiswa yang memberikan pendapat) menyatakan adanya inovasi dengan menggunakan facebook sebagai media pembelajaran, 23,33 % mahasiswa (7 dari 30 mahasiswa yang emberikan pendapat) menyatakan facebook merupakan salah satu media diskusi yang cocok untuk digunakan, 10 % mahasiswa (3 dari 30 mahasiswa yang memberikan pendapat) menyatakan dengan facebook maka ada alternatif pembelajaran, sedang untuk 3,33 % mahasiswa (1 dari 30 mahasiswa yang memberikan pendapat) menyatakan bahwa pembelajaran konvensional dirasa lebih nyaman daripada menggunakanfacebook sebagai media pembelajaran. (data ini dapat dilihat pada gambar IV)
Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan facebook sebagai media pembelajaran sangat disambut dengan baik. Dilihat dari isi jawaban dan pendapat mahasiswa bahwa sebagian besar mengatakan dengan menjadikan facebook sebagai salah satu media pembelajaran maka memberikan nilai tambah dan manfaat tersendiri. Namun dalam penggunaannya harus didasarkan pada kesepakatan bersama antar mahasiswa dan dosen pengampu. Dari sana dapat ditentukan jadwal Online Learning (OL) untuk melakukan pembelajaran. Karena pembelajaran akan berjalan optimal jika sebelumnya sudah direncanakan terlebih dahulu.

Referensi
Miarso, Yusufhardi. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. 2007. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R & D,   Bandung: Alfabeta, 2010


Tidak ada komentar:

Posting Komentar