please check this link

WILUJENG TEUPANG DEUI .. !! Please Leave Your Comment .. !!

Selasa, 05 Juni 2012

PETA SKRIPSI MAHASISWA S-1 JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN KONSENTRASI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Penulis: Putri Marstiana & Pita
 
Pendahuluan
 
       Sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana, mahasiswa tingkat S-1 harus membuat skripsi dengan bimbingan dosen. Skripsi merupakan bentuk pengalaman belajar yang meliputi penggalian kembali apa yang telah dipelajari, mencari dan mengumpulkan pengetahuan baru secara mandiri, melakukan analisis dan sintesis sendiri dan dengan bimbingan, serta mengungkapkannya dengan bantuan pembimbing sehingga menghasilkan tulisan tentang suatu pengetahuan baru.
         Tujuan skripsi adalah agar mahasiswa mampu menulis dan menyusun suatu karya ilmiah sesuai dengan bidang ilmu yang diambilnya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan ketrampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya.
        Di Universitas Negeri Jakarta, Jurusan Teknologi Pendidikan memiliki tiga konsentrasi yang berfokus pada bidang ilmu tertentu, yaitu pengelolaan pembelajaran, media, dan teknologi kinerja. Untuk itu kami mengkaji skripsi-skripsi mahasiswa S-1 Teknologi Pendidikan di Universitas Negeri Jakarta. Kami meneliti skripsi-skripsi yang berkonsentrasi pada pengelolaan pembelajaran. Penelitian yang kami lakukan berdasarkan kajian pustaka yang ada di Perpustakaan Jurusan Teknologi Pendidikan.
      Tinjauan pustaka atau literatur view adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka membantu peneliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelumnya dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisis nilai tambah ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.
      Langkah-langkah dalam melakukan penelitian ini meliputi: (1) Pemilihan permasalahan dan judul penelitian; (2) Mengklasifikasikan skripsi ke dalam judul penelitian, tahun, nama peneliti, masalah penelitian, metode dan jenis penelitian, dan alasan metode dan jenis penelitian.

Hasil Penelitian 
       Berdasarkan penelitian kajian pustaka yang kami lakukan terhadap skripsi-skripsi mahasiswa Teknologi Pendidikan konsentrasi pengelolaan pembelajaran selama lima tahun terakhir (2007-2011) dari 12 skripsi, hasil penelitian yang kami peroleh berdasarkan metode dan jenis penelitiannya sebagai berikut:

Metode Penelitian


Jenis Penelitian





Pembahasan 

Berdasarkan data yang telah kami peroleh dan kami olah, maka hasil analisis datanya adalah sebagai berikut:  
       Pertama, dari 12 skripsi mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UNJ konsentrasi Pengelolaan Pembelajaran, 9 skripsi menggunakan metode penelitian deskriptif (75%). Dan 3 skripsi menggunakan metode penelitian tindakan kelas (25%). Skripsi yang ditulis selama tahun 2007-2011 pada umumnya lebih banyak menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode ini dipilih berdasarkan masalah yang diteliti dan bidang pendidikan yang menaunginya, yang umumnya penelitian dilakukan dengan pendekatan pasca positivistik (kualitatif).
     Kedua, dari 12 skripsi mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UNJ konsentrasi Pengelolaan Pembelajaran, 3 skripsi termasuk ke dalam jenis penelitian studi pustaka (25%), 4 skripsi termasuk ke dalam jenis penelitian survei (33,3%), 2 skripsi termasuk ke dalam jenis penelitian kajian pustaka (16,7%), 3 skripsi termasuk ke dalam jenis penelitian tindakan kelas (25%). Berdasarkan jenis penelitiannya, survei merupakan teknik penelitian yang paling banyak digunakan oleh peneliti di dalam mendampingi penelitian deskriptif kualitatifnya.

Kesimpulan 

      Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UNJ konsentrasi Pengelolaan Pembelajaran dalam jangka waktu 5 tahun (tahun 2007-2011) secara umum menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik survei. Tentunya penelitian-penelitian ini menjadi gambaran bagi mahasiswa-mahasiswa yang belum dan sedang menyusun skripsi, untuk dijadikan sebagai tolak ukur terhadap penelitian-penelitian yang ada di jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan agar dapat dijadikan sebagai referensi dalam melakukan penelitian, sehingga terhindar dari plagiarisme. Selain itu peneliti selanjutnya akan mengetahui dengan pasti apakah permasalahan yang dipilih untuk memecahkan melalui penelitian betul-betul belum pernah diteliti oleh orang-orang terdahulu. Serta dapat mengetahui masalah-masalah lain yang mungkin ternyata lebih menarik dibandingkan dengan masalah yang telah dipilih terdahulu.

Referensi
Raco, J. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya. Jakarta: Grasindo

 

Minggu, 03 Juni 2012

PENELITIAN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DI ABAD 20-AN
Pendahuluan
     Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian intern yang berlangsung dan dialami siswa (Winkel, 1991). Pendekatan, strategi, metode, dan media pembelajaran sendiri berkembang dengan seiringnya perkembangan zaman yang ditandai khususnya dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Berlatar belakang hal tersebut, maka berkembanglah penelitian-penelitian berkaitan dengan pengaruh penggunaan media-media (audio, gambar diam, film, televisi, dan komputer) di bidang pendidikan dan pembelajaran.
     "Pada 1980-an, tidak ada satu pun media pembelajaran atau objek pembelajaran yang diproduksi dengan memperhatikan kesenangan dalam pelaksanaan pendidikan dasar dan menengah seperti halnya yang dilakukan oleh komputer" (Becker, 1990). Selama dekade terakhir, jumlah mikrokomputer di sekolah telah meningkat hampir 50 kali lipat dari sekitar 50.000 menjadi sekitar 2.400.000. Akibatnya, banyak kegiatan penelitian saat ini dilakukan pada teknologi dalam pendidikan yang terkonsentrasi pada komputer. Berkaitan dengan hal ini maka banyak dilakukan penelitian tentang penggunaan komputer di bidang penelitian, yang memunculkan 5 istilah penggunaan komputer dalam bidang pendidikan yaitu: (1) CAI (Computer Assisted Instruction); (2) CBI (Computer Based Instruction); (3) CBL  (Computer Based Learning); (4) CBE (Computer Based Education) dan (5) CAL (Computer Assisted Learning).
      Secara umum meskipun semuanya menggambarkan aplikasi komputer dalam pendidikan, namun jika dilihat lebih dalam lagi kelima istilah tersebut memiliki perbedaan. CAI (Computer Assisted Instruction) merupakan pembelajaran yang berbantuan komputer, dalam hal ini komputer digunakan sebagai media  pembelajaran seperti misalnya presentasi materi dengan menggunakan media LCD dan komputer dalam pembelajaran. CBI (Computer Based Instruction) merupakan pembelajaran berbasis komputer, tidak seperti CAI maka di sini komputer merupakan media utama dan penting dalam pembelajaran seperti penggunaannya dalam pembelajaran desain grafis. CBL  (Computer Based Learning) merupakan belajar berbasis komputer, di mana komputer digunakan sebagai alat/sarana dalam pendidikan, namun tidak memberikan informasi atau pembelajaran pada siswa. CBE (Computer Based Education) merupakan pendidikan berbasis komputer, penggunaan komputer bukan untuk tujuan yang terukur melainkan untuk informasi pendidikan misalnya untuk “searching artikel-artikel pendidikan”. CAE (Computer Assisted Learning) merupakan belajar berbantuan komputer, di sini komputer dapat digunakan untuk mendukung dan memudahkan penggunanya.
     Berkaitan dengan hasil penelitian yang ada, maka istilah yang paling sesuai digunakan adalah CBL  (Computer Based Learning). Karena istilah ini dianggap lebih umum oleh beberapa orang, dan kata belajar lebih alami mencakup situasi di mana komputer digunakan sebagai alat/sarana dalam pendidikan, namun tidak memberikan informasi atau pembelajaran pada siswa.

Hasil Penelitian
Tahapan-tahapan penelitian dalam CBL  (Computer Based Learning) meliputi;
      Pertama, Major Review; (1) Kulik, 1983 melakukan penelitian tentang “Bagaimana efek CBL (belajar berbasis komputer) terhadap siswa?” dengan hasil penelitiannya adalah bahwa pendekatan pembelajaran berbasis komputer meningkatkan prestasi siswa, menghemat waktu siswa dan guru, dan meningkatkan tingkah laku siswa ke arah yang lebih baik terhadap sekolah dan pada pelajaran tertentu. Namun, banyak orang menyarankan bahwa studi yang dilakukan dengan menggunakan mainframe komputer (komputer digital besar yang melayani 100-400 pengguna dan menduduki sebuah ruangan khusus ber-AC) penerapannya dipertanyakan untuk situasi saat ini, sehingga hal ini menjadi kelemahan untuk penelitiannya; (2) M. D. Robyler, 1988 melakukan penelitian tentang “Bagaimana efektifitas penggunaan CBL (pembelajaran berbasis komputer)?” hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat suatu efek penggunaan komputer lebih tinggi di dalam tingkat perguruan tinggi daripada tingkat sekolah menengah.
   Kedua, Studies in Specific Area; (1) Lehrer dan Randle, 1987 melakukan penelitian tentang “Bagaimana efek kognitif dari penggunaan pendekatan khusus dalam menggunakan komputer” dengan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dari masing-masing wilayah penelitian sehingga perlunya penelitian lebih lanjut untuk memeriksa pemecahan masalah yang mungkin dan hasil metakognitif dari kerja komputer dengan bahasa pemrograman atau lingkungan pemecahan masalah lainnya. Kelemahan dari penelitian ini adalah bahwa penelitian pengalaman pemrograman pada kemampuan pemecahan masalah siswa belum selesai, karena belum cukup beralasan dalam teori pemecahan masalah. (2) Johnson, Johnson & Stanne, 1985 elakukan penelitian tentang “Bagaimana efek dari penggunaan komputer sebagai alat untuk menulis siswa?” hasil penelitiannya menunjukkan bahwa instruksi dengan bantuan komputer menawarkan kuantitas yang lebih besar dan kualitas prestasi dalam keseharian dan lebih mampu menyelesaikan masalah daripada komputer dibantu pembelajaran kompetitif atau individual. (3) Betty Collis, 1985 elakukan penelitian tentang “Apakah perbedaan jenis kelamin mempengaruhi sikap umum dari penggunaan komputer?” hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan jenis kelamin pada sikap terhadap komputer. (4) Chen, 1986 melakukan penelitian tentang “Bagaimana penggunaan komputer dari siswa perempuan dan laki-laki?” hasil penelitian menunjukkan bahwa komputer lebih banyak digunakan oleh siswa laki-laki dibandingkan oleh siswa perempuan. (5) Reynolds dan Hart, 1990 melakukan penelitian tentang “Bagaimana strategi yang paling efektif untuk mengajar teknik revisi dengan pengolah kata?” hasil penelitiannya menunjukkan bahwa mahasiswa yang menggunakan strategi pemetaan kognitif membuat revisi yang signifikan dalam meningkatkan komposisi mereka  dibandingkan dengan siswa yang menggunakan brainstorming dan menguraikan metode yang lebih tradisional. Di sini, sekali lagi, fokus penelitian ini tidak pada dampak dari komputer; kedua kelompok menggunakan komputer.
    Ketiga, Descriptive Studies; (1) Henry Becker, 1983 melakukan penelitian tentang “Bagaimana penggunaan komputer di sekolah-sekolah selama tahun 1980?” hasil penelitiannya menunjukkan bahwa siswa menggunakan komputer untuk latihan dan praktik, dasar pemrograman, dan bermain game, serta siswa lebih banyak belajar tentang perangkat keras dan lunak daripada materi yang terkait dengan konten. Penelitian juga dilakukan pada tahun 1985 tentang “Survei Nasional Kedua Penggunaan Komputer dalam Pembelajaran di Sekolah". Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru jarang menggunakan komputer sebagai alat dalam menyajikan pembelajaran atau  praktek kepada siswa pada mata pelajaran tradisional, karena komputer hanya digunakan dalam mempelajari komputer dan menghitung. Terakhir penelitian dilakukan pada tahun 1990 tentang “Bagaimana efektifitas penggunaan komputer (CBL) di tingkat sekolah?” kelemahan penelitian ini ditunjukkan pada hasil penelitiannya yang tidak konsisten di ana pada awal studi menyatakan bahwa CBL paling efektif digunakan pada tingkat SD sedangkan studi terakhir menyatakan bahwa CBL paling efektif digunakan pada tingkat perguruan tinggi. (2) OTA (Office of Technology Assessment), 1988 melakukan penelitian tentang “Bagaimana penggunaan komputer dalam bidang pendidikan?” hasil penelitian menunjukkan bahwa komputer memiliki kegunaan yang paling menjanjikan saat ini dalam dunia pendidikan, salah satunya dalam latihan dan praktik untuk menguasai keterampilan dasar.
    Keempat, Design Issues; masalah yang diteliti adalah “Bagaimana cara yang paling efektif dalam merangcang pengalaman belajar siswa melalui CBL?” hasil penelitian diungkapkan oleh (1) Galitz, 1981 mengemukakan bahwa penilaian desain layar yang baik adalah cara yang paling efektif dalam merancang pengalaman belajar siswa melalui CBL untuk menentukan apakah semua elemen dapat teridentifikasi tanpa membaca kata-kata di layar. Sedangkan (2) Criswell, 1989 mengungkapkan prinsip sederhana dari desain layar yang efektif, meliputi format layar harus konsisten, penggunaan frame yang rapi, menyorot item penting, dan membuat tulisan yang dapat dibaca di layar.
      Kelima, Cost Effectiveness; masalah yang diteliti adalah “Bagaimana perbandingan biaya dan pengaruh CBL melalui tutoring coss-age?” hasil penelitian dikemukan oleh Levin dan Meister (1985) bahawa CBL efektif dalam mengajar membaca dan matematika dasar, tetapi mengenai biaya tidak seefektif peer tutoring.

Pembahasan
    Dari lima tahapan dalam penelitian tentang CBL masing-masing terdapat kelemahan dari setiap penelitiannya, sehingga untuk mengatasinya dilakukanlah penelitian lebih lanjut, relevan, dan lebih baru lagi. Selain itu juga para peneliti mengungkapkan saran untuk penelitian lebih lanjut.
       Pertama, Robyler menyarankan bahwa ke depannya penelitian dalam pembelajaran berbasis komputer harus berkonsentrasi pada: (1) Aplikasi dalam berbagai keterampilan dan konten wilayah; (2) Aplikasi komputer dalam bahasa Inggris sebagai bahasa kedua (ESL); (3) Menggunakan pengolah kata (seperti Microsoft Word); (3) Kreativitas dan pemecahan masalah dengan Logo dan CAI; (4) Efek dari penggunaan komputer pada sikap dan tingkat drop-out; (5) Perbedaan efek dari penggunaan komputer pada pria dan wanita.
    Kedua, Chen menganjurkan: (1) Memperhatikan lebih dekat dengan proses pengaruh sosial yang memengaruhi perempuan; (2) Menggunakan subjek-materi kursus dalam bahasa Inggris, matematika, sains, sejarah, dan mata pelajaran lain untuk memperkenalkan komputer. Menghindari pemrograman sebagai paparan awal; (3) Menekankan aplikasi komputer (grafis, database, telekomunikasi) untuk mendorong lebih banyak partisipasi perempuan; (4) Memperluas penggunaan komputer di sekolah menjadi "aplikasi dunia nyata".
     Ketiga, OTA (Office of Technology Assessment) meyimpulkan bahwa aspek/bidang yang terkait sangat menjanjikan dalam penelitian antara lain: (1) Intelligent tutoring systems, menyediakan jasa dari tutor ahli dan bertanggung jawab untuk pelajar; (2) Aplikasi yang memanfaatkan komputer sebagai alat pengontrol multimedia yang fleksibel, meningkatkan kurikulum dengan berbagai informasi dari video, grafis, dan audio representasi; (3) Simulasi, microworlds, dan eksplorasi laboratorium, memungkinkan siswa untuk mendapatkan pemahaman melalui eksplorasi, manipulasi dan penemuan; (4) Integrasi alat dan “intelligence extenders” dapat membantu siswa melampaui tugas pada tingkat terendah dan berkonsentrasi pada  tingkat tugas yang lebih menuntut belajar dan memecahkan masalah; (5) Langkah-langkah penilaian baru dalam belajar, mendiagnosis pemahaman konseptual siswa, dan mengevaluasi pencapaian non keterampilan biasa; (6) Desain alat, sistem authoring, dan pengetahuan bawaan memungkinkan guru untuk menciptakan dan membentuk bahan ajar sendiri, memodifikasi kurikulum, atau mengembangkan pelajaran individual untuk siswa; (7) Kurikulum baru berdasarkan visi perubahan keterampilan siswa yang dibutuhkan dalam era informasi, menggeser paradigma dari what to learn menjadi how to learn.
Dari beberapa saran yang diberikan berdasarkan penelitian, menurut penulis saran yang masih relevan untuk saat ini adalah saran yang dikemukakan oleh OTA (Office of Technology Assessment). Berkaitan tentang bagaimana penggunaan komputer dalam pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru maupun seorang desainer pembelajaranseperti untuk mendesain suatu e-learning.

Kesimpulan dan Saran
      Dari beberapa hasil penelitian dan saran penelitian lanjutan yang diungkapkan para peneliti, menunjukkan bahwa penggunaan komputer dalam belajar secara umum dapat digunakan sebagai suatu pendekatan baru dalam bidang pendidikan. Karena dari CBL, pendidik dapat menjembatani gaya belajar siswa yang berbeda seperti dengan penggunaan e-learning. CBL juga mendukung paradigma baru dalam pembelajaran yang student oriented, di mana siswa dalam hal ini yang aktif dalam belajar dan tidak dibatasi oleh guru. Selain itu juga mendukung belajar berbasis aneka sumber, karena dari CBL siswa dapat lebih banyak mendapat pengetahuan seperti dari internet.

Referensi
Spector, J. M. (2008).  Handbook of Research on  Educational  Communications  and Technology. Taylor & Francis e-Library:New York.







Minggu, 11 Maret 2012

Penelitian Survei Terhadap Penggunaan Media Facebook Sebagai Salah Satu Media Pembelajaran dalam Mata Kuliah Kapita Selekta Hasil Penelitian

Pendahuluan

Facebook merupakan salah satu media sosial gratis di internet yang sudah tidak asing lagi khususnya bagi kalangan anak-anak muda. Baik itu dalam ajang hiburan, chatting, eksistensi, curhat, mencari teman baru, bertemu teman lama, dll. Dalam hal ini tentu facebook juga memberikan dampak yang positif dan negatif. Dampak negatifnya, seringkali dijadikan sebagai alat kriminal oleh oknum-oknum tertentu yang sasarannya anak-anak muda. Dalam sudut pandang Teknologi Pendidikan, sebaliknya facebook  dapat dijadikan media pembelajaran dan sumber belajar yang nantinya membawa dampak yang positif bagi dunia pendidikan jika dimanfaatkan dengan baik.

Berkaitan dengan hal ini penulis telah melakukan penelitian akademik berdasarkan bidang penelitiannya karena merupakan sarana edukatif , sehingga lebih mementingkan validitas internal (caranya yang harus betul). Menurut tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian terapan yang bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian surveiyang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data dengan menyebar kuesioner di media Facebook pada Grup mahasiswa yang mengikuti kuliah Kapita Selekta Hasil penelitian (KSHP). Sehingga berdasarkan jenis data yang diperoleh, penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif yang berlandaskan pada filsafatpositivisme, digunakan untuk meneliti pada sampel tertentu dengan teknik pengambilan sampel yang umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Pada tingkat eksplanasinya penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala, pada saat penelitian dilakukan, menggambarkan apa adanya tentang gejala atau keadaan. Pelaksanaan penelitian dilakukan secara terencana, sistematis(menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis), logis (sesuai dengan logika/penalaran/masuk akal), objektif (mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi), dan etis (sesuai dengan asas perilaku yang disepakati dalam bidang penelitian pendidikan).
Selanjutnya, terkait dengan hal ini penulis akan menyajikan data hasil penelitian survei terhadap mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Hasil Penelitian Semester 096 Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.


Hasil Penelitian
Sumber belajar adalah semua sumber (data, manusia, dan barang) yang dapat dipakai oleh pelajar sebagai suatu sumber tersendiri atau dalam kombinasi untuk memperlancar belajar meliputi pesan, orang, material, alat, teknik, dan lingkungan (AECT: 1977). Sedangkan media pembelajaran adalah segala sesuatu untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran dan perasaan, perhatian, dan kemauan si Belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali.
Mata kuliah Kapita Selekta Hasil Penelitian (KSHP) memanfaatkan facebook sebagai media pembelajaran sebagai salah satu alternatif pembelajaran konvensional. Untuk mengetahui pendapat tentang keefektifan dan keefisiensiannya, maka dosen pengampu Bapak B. P. Sitepu menulis status dalam grup KSHP KSHP dlm FB hanya buang2waktu aja, mengganggu, ngerepotin, menyebelkan, kagak mutu, dan cari2 kerjaan aja. Emangnya nggak ada kerjaan lain? Sebaiknya distop saja". Bgmn komentar Anda atas pernyataan tsb? Katakan sejujurnya.”
Berikut data hasil penelitian yang telah diolah oleh penulis:


Gambar I menunjukkan tabel dan diagram dari jumlah mahasiswa yang menjawab/merespon dan tidak menjawab/merespon status yang dituliskan oleh dosen pengampu, serta total mahasiswa yang mengikuti perkuliahan KSHP. Yang menjawab berjumlah 30 mahasiswa sedangkan yang tidak menjawab berjumlah 4 mahasiswa, total 34 mahasiswa.


Gambar II menunjukkan tabel dan diagram dari klasifikasi jawaban menurut isi dan jumlah yang menjawab tentang pertanyaan untuk dilakukan penghentian diskusi menggunakan facebook. 1 mahasiswa menyatakan setuju, 17 mahasiswa bersikap netral,  12 mahasiswa menyatakan tidak setuju, dari total mahasiswa secara keseluruhan berjumlah 34 orang.


Gambar III menunjukkan tabel dan diagram dari klasifikasi saran menurut isi dan jumlah yang menjawab. 19 mahasiswa menyarankan untuk dibuat penjadwalan diskusi melalui media facebook tersebut, sedangkan untuk saran diskusi kelas, analisis kebutuhan, klasifikasi topik, dan optimalisasi penggunaan masing-masing 1 mahasiswa yang menyarankannya.


Gambar IV menunjukkan tabel dan diagram dari klasifikasi pendapat menurut isi dan jumlah yang menjawab. 14 mahasiswa menyatakan adanya nilai tambah dari penggunaan facebook sebagai media pembelajaran, 4 mahasiswa menyatakan akses diskusi melalui facebook mudah karena tidak perlu membuat account  baru, bisa diakses melalui HP, 1 mahasiswa menyatakan adanya inovasi dengan menggunakan facebook sebagai media pembelajaran, 7 mahasiswa menyatakan facebook merupakan salah satu media diskusi yang cocok untuk digunakan, 3 mahasiswa menyatakan dengan facebook maka ada alternatif pembelajaran, sedang untuk 1 mahasiswa menyatakan bahwa pembelajaran konvensional dirasa lebih nyaman daripada menggunakan facebook sebagai media pembelajaran.

Pembahasan
Berdasarkan data yang telah peroleh dan diolah ke dalam tabel dan diagram, maka:
1.   88 % mahasiswa (30 dari 34 mahasiswa) merespon/menjawab/berpartisipasi dalam menjawab instrumen penelitian yang dituliskan oleh dosen pengampu dalam grup facebook mahasiswa KSHP. Sedangkan 12 % mahasiswa (4 dari 34 mahasiswa) sebaliknya tidak merespon/menjawab/berpartisipasi. (data ini dapat dilihat pada gambar I).
2.   3,33 % mahasiswa (1 dari 30 mahasiswa yang merespon/menjawab/berpartisipasi) menyatakan setuju, 56,7 % mahasiswa (17 dari 30 mahasiswa merespon/menjawab/berpartisipasi) bersikap netral,  40 % mahasiswa (12 dari 30 mahasiswa merespon/menjawab/berpartisipasi) menyatakan tidak setuju terhadap penghentian diskusi Online di facebook. (data ini dapat dilihat pada gambar II)
3.  82,6 % mahasiswa (19 dari 23 mahasiswa yang memberikan saran) menyarankan untuk dibuat penjadwalan diskusi melalui media facebook tersebut, sedangkan untuk saran diskusi kelas, analisis kebutuhan, klasifikasi topik, dan optimalisasi penggunaan masing-masing 4,34 % mahasiswa yang menyarankannya (1 dari 23 mahasiswa yang memberikan saran). (data ini dapat dilihat pada gambar III)
4.   46,7 % mahasiswa (14 dari 30 mahasiswa yang memberikan pendapat) menyatakan adanya nilai tambah dari penggunaan facebook sebagai media pembelajaran, 13,33 % mahasiswa (4 dari 30 mahasiswa yang memberikan pendapat) menyatakan akses diskusi melalui facebook mudah karena tidak perlu membuat account  baru, bisa diakses melalui HP, 3,33 % mahasiswa (1 dari 30 mahasiswa yang memberikan pendapat) menyatakan adanya inovasi dengan menggunakan facebook sebagai media pembelajaran, 23,33 % mahasiswa (7 dari 30 mahasiswa yang emberikan pendapat) menyatakan facebook merupakan salah satu media diskusi yang cocok untuk digunakan, 10 % mahasiswa (3 dari 30 mahasiswa yang memberikan pendapat) menyatakan dengan facebook maka ada alternatif pembelajaran, sedang untuk 3,33 % mahasiswa (1 dari 30 mahasiswa yang memberikan pendapat) menyatakan bahwa pembelajaran konvensional dirasa lebih nyaman daripada menggunakanfacebook sebagai media pembelajaran. (data ini dapat dilihat pada gambar IV)
Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan facebook sebagai media pembelajaran sangat disambut dengan baik. Dilihat dari isi jawaban dan pendapat mahasiswa bahwa sebagian besar mengatakan dengan menjadikan facebook sebagai salah satu media pembelajaran maka memberikan nilai tambah dan manfaat tersendiri. Namun dalam penggunaannya harus didasarkan pada kesepakatan bersama antar mahasiswa dan dosen pengampu. Dari sana dapat ditentukan jadwal Online Learning (OL) untuk melakukan pembelajaran. Karena pembelajaran akan berjalan optimal jika sebelumnya sudah direncanakan terlebih dahulu.

Referensi
Miarso, Yusufhardi. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. 2007. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R & D,   Bandung: Alfabeta, 2010


Minggu, 17 Oktober 2010

Ayah - Ibu - Anak - Keluarga


 1. Keridhaan Allah tergantung kepada keridhaan kedua orang tua dan murka Allah pun terletak pada murka kedua orang tua. (HR. Al Hakim)

2. Seorang datang kepada Nabi Saw. Dia mengemukakan hasratnya untuk ikut berjihad. Nabi Saw bertanya kepadanya, "Apakah kamu masih mempunyai kedua orangg tua?" Orang itu menjawab, "Masih." Lalu Nabi Saw bersabda, "Untuk kepentingan mereka lah kamu berjihad." (Mutafaq'alaih)

Penjelasan:
Nabi Saw melarangnya ikut berperang karena dia lebih diperlukan kedua orang tuanya untuk mengurusi mereka.

3. Rasulullah Saw pernah berkata kepada seseorang, "Kamu dan hartamu adalah milik ayahmu." (Asy-Syafi'i dan Abu Dawud)

Keterangan:
Terdapat satu riwayat yang cukup panjang berkaitan dengan hal ini. Dari Jabir Ra meriwayatkan, ada laki-laki yang datang menemui Nabi Saw dan melapor. Dia berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya ayahku ingin mengambil hartaku ...." "Pergilah Kau membawa ayahmu kesini", perintah beliau. Bersamaan dengan itu Malaikat Jibril turun menyampaikan salam dan pesan Allah kepada beliau. Jibril berkata: "Ya, Muhammad, Allah 'Azza wa Jalla mengucapkan salam kepadamu, dan berpesan kepadamu, kalau orangtua itu datang, engkau harus menanyakan apa-apa yang dikatakan dalam hatinya dan tidak didengarkan oleh teliganya. Ketika orang tua itu tiba, maka nabi pun bertanya kepadanya: "Mengapa anakmu mengadukanmu? Apakah benar engkau ingin mengambil uangnya?" Lelaki tua itu menjawab: "Tanyakan saja kepadanya, ya Rasulullah, bukankah saya menafkahkan uang itu untuk beberapa orang ammati (saudara ayahnya) atau khalati (saudara ibu) nya, atau untuk keperluan saya sendiri?" Rasulullah bersabda lagi: "Lupakanlah hal itu. Sekarang ceritakanlah kepadaku apa yang engkau katakan di dalam hatimu dan tak pernah didengar oleh telingamu!" Maka wajah keriput lelaki itu tiba-tiba menjadi cerah dan tampak bahagia, dia berkata: "Demi Allah, ya Rasulullah, dengan ini Allah Swt berkenan menambah kuat keimananku dengan ke-Rasul-anmu. Memang saya pernah menangisi nasib malangku dan kedua telingaku tak pernah mendengarnya ..." Nabi mendesak: "Katakanlah, aku ingin mendengarnya." Orang tua itu berkata dengan sedih dan airmata yang berlinang: "Saya mengatakan kepadanya kata-kata ini: 'Aku mengasuhmu sejak bayi dan memeliharamu waktu muda. Semua hasil jerih-payahku kau minum dan kau reguk puas. Bila kau sakit di malam hari, hatiku gundah dan gelisah, lantaran sakit dan deritamu, aku tak bisa tidur dan resah, bagai akulah yang sakit, bukan kau yang menderita. Lalu airmataku berlinang-linang dan meluncur deras. Hatiku takut engkau disambar maut, padahal aku tahu ajal pasti akan datang. Setelah engkau dewasa, dan mencapai apa yang kau cita-citakan, kau balas aku dengan kekerasan, kekasaran dan kekejaman, seolah kaulah pemberi kenikmatan dan keutamaan. Sayang..., kau tak mampu penuhi hak ayahmu, kau perlakukan daku seperti tetangga jauhmu. Engkau selalu menyalahkan dan membentakku, seolah-olah kebenaran selalu menempel di dirimu ..., seakanakan kesejukann bagi orang-orang yang benar sudah dipasrahkan.' Selanjutnya Jabir berkata: "Pada saat itu Nabi langsung memegangi ujung baju pada leher anak itu seraya berkata: "Engkau dan hartamu milik ayahmu!" (HR. At-Thabarani dalam "As-Saghir" dan Al-Ausath).

4. Jangan mengabaikan (membenci dan menjauhi) orang tuamu. Barangsiapa mengabaikan orang tuanya maka dia kafir. (HR. Muslim)

Penjelasan:
Yang dimaksud kufur nikmat dan bukan kufur akidah.

5. Barangsiapa menisbatkan keturunan dirinya kepada selain ayahnya sendiri dan dia mengetahuinya bahwa dia bukan ayah yang sebenarnya maka surga diharamkan baginya. (HR. Muslim)

6. Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan persahabatanku?" Nabi Saw menjawab, "ibumu...ibumu...ibumu, kemudian ayahmu dan kemudian yang lebih dekat kepadamu dan yang lebih dekat kepadamu." (Mutafaq'alaih).

7. Ibu dan Bapak berhak makan dari harta milik anak mereka dengan cara yang makruf. Seorang anak tidak boleh makan dari harta ibu bapaknya kecuali dengan ijin mereka. (HR. Ad-Dailami).

8. Barangsiapa berhaji untuk kedua orang tuanya atau melunasi hutang-hutangnya maka dia akan dibangkitkan Allah pada hari kiamat dari golongan orang-orang yang mengamalkan kebajikan. (HR. Ath-Thabrani dan Ad-Daar Quthni).

9. Rasulullah Saw ditanya tentang peranan kedua orang tua. Beliau lalu menjawab, "Mereka adalah (yang menyebabkan) surgamu atau nerakamu." (HR. Ibnu Majah)

Penjelasan:
Kalau berbakti masuk surga dan kalau bersikap durhaka kepada mereka masuk neraka.

10. Apabila seorang meninggalkan do'a bagi kedua orang tuanya maka akan terputus rezekinya. (HR. Ad-Dailami)

11. Termasuk dosa besar seorang yang mencaci-maki ibu-bapaknya. Mereka bertanya, "Bagaimana (mungkin) seorang yang mencaci-maki ayah dan ibunya sendiri?" Nabi Saw menjawab, "Dia mencaci-maki ayah orang lain lalu orang itu (membalas) mencaci-maki ayahnya dan dia mencaci-maki ibu orang lain lalu orang lain itupun (membalas) mencaci-maki ibunya. (Mutafaq'alaih)

12. Kedudukan seorang paman sebagai (pengganti) kedudukan ayahnya. (HR. Adarqothani)

13. Warisan bagi Allah 'Azza wajalla dari hambaNya yang beriman ialah puteranya yang beribadah kepada Allah sesudahnya. (HR. Ath-Thahawi).

14. Salah satu kenikmatan Allah atas seorang ialah dijadikan anaknya mirip dengan ayahnya (dalam kebaikan). (HR. Ath-Thahawi)

15. Tiap bayi dilahirkan dalam keadaan suci (fitrah-Islami). Ayah dan ibunya lah kelak yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi (penyembah api dan berhala). (HR. Bukhari)

16. Seorang datang kepada Nabi Saw dan bertanya, " Ya Rasulullah, apa hak anakku ini?" Nabi Saw menjawab, "Memberinya nama yang baik, mendidik adab yang baik, dan memberinya kedudukan yang baik (dalam hatirnu)." (HR. Aththusi).

17. Cintailah anak-anak dan kasih sayangi lah mereka. Bila menjanjikan sesuatu kepada mereka tepatilah. Sesungguhnya yang mereka ketahui hanya kamulah yang memberi mereka rezeki. (HR. Ath-Thahawi).

18. Bertakwalah kepada Allah dan berlakulah adil terhadap anak-anakmu. (HR. Bukhari dan Muslim)

19. Sama ratakan pemberianmu kepada anak-anakmu. Jika aku akan mengutamakan yang satu terhadap yang lain tentu aku akan mengutamakan pemberian kepada yang perempuan. (HR. Ath-Thabrani)

20. Barangsiapa mempunyai dua anak perempuan dan diasuh dengan baik maka mereka akan menyebabkannya masuk surga. (HR. Bukhari)

21. Anak menyebabkan kedua orang tuanya kikir dan penakut. (HR. Ibnu Babawih dan Ibnu 'Asakir).

22. Barangsiapa memelihara (mengasuh) tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan wajib baginya masuk surga. (HR. Ath-Thahawi).

23. Seorang ibu yang kematian tiga orang puteranya lalu berserah diri (pasrah) kepada Allah, rela dan ikhlas, maka dia akan masuk surga. (HR. Muslim)

24. Ajarkan putera-puteramu berenang dan memanah. (HR. Ath-Thahawi).

25. Setiap anak tergadai dengan (tebusan) akikahnya (seekor atau dua ekor kambing) yang disembelih pada umur tujuh hari dan dicukur rambut kepalanya (sebagian atau seluruhnya) dan diberi nama. (HR. An-Nasaa'i)

26. Barangsiapa menjamin untukku satu perkara, aku jamin untuknya empat perkara. Hendaklah dia bersilaturrahim (berhubungan baik dengan keluarga dekat) niscaya keluarganya akan mencintainya, diperluas baginya rezekinya, ditambah umurnya dan Allah memasukkannya ke dalam surga yang dijanjikanNya. (HR. Ar-Rabii').

27. Ibu mertua kedudukannya sebagai ibu. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)

28. Abang yang tertua (sulung) kedudukannya sebagai ayah. (HR. Al-Baihaqi dan Ath-Thabrani)

29. Orang yang memutus hubungan kekeluargaan tidak akan masuk surga. (Mutafaq'alaih)

30. Rahim adalah cabang dari nama Arrahman (Arrahman Arrahim). Rahim mengucapkan keluhan dan pengaduan: "Ya Robbi, aku telah diputus (hubungan kekeluargaanku), aku telah diperlakukan dengan buruk oleh keluarga dekatku. Ya Robbi, aku telah dizalimi mereka, ya Robbi, ya Robbi." Lalu Allah menjawab: "Tidakkah kamu ridha Aku menyambung hubunganKu dengan orang yang menghubungimu dan Aku putus hubunganKu dengan orang yang memutus hubungannya dengan kamu. (HR. Bukhari)

31. Rasulullah Saw memberi uang belanja kepada keluarga beliau dari bagian rampasan perang yang menjadi hak beliau untuk kebutuhan rumah tangga selama setahun. Apabila ternyata ada kelebihannya maka uang itu diminta kembali dan dimasukkan ke dalam perbendaharaan negara (baitul maal). (HR. Ahmad)

33. Cukup berdosa orang yang menyia-nyiakan tanggungjawab keluarga. (HR. Abu Dawud).

32. Bukanlah dari golongan kami orang yang diperluas rezekinya oleh Allah lalu kikir dalam menafkahi keluarganya. (HR. Ad-Dailami)
 
Sumber: 1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath - Gema Insani Press

Ilmu Pengetahuan dan Kebodohan


 1. Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya, dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat. (HR. Ar-Rabii')

2. Wahai Aba Dzar, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah lebih baik bagimu daripada shalat (sunnah) seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik daripada shalat seribu raka'at. (HR. Ibnu Majah)

3. Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah). (HR. Ibnu Majah)

4. Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajar kamu. (HR. Ath-Thabrani)

5. Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu maka baginya neraka ... neraka. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

6. Kelebihan seorang alim (ilmuwan) terhadap seorang 'abid (ahli ibadah) ibarat bulan purnama terhadap seluruh bintang. (HR. Abu Dawud )

7. Barangsiapa merintis jalan mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. (HR. Muslim)

8. Duduk bersama para ulama adalah ibadah. (HR. Ad-Dailami)

9. Apabila kamu melewati taman-taman surga, minumlah hingga puas. Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud taman-taman surga itu?" Nabi Saw menjawab, "Majelis-majelis taklim." (HR. Ath-Thabrani)

10. Apabila muncul bid'ah-bid'ah di tengah-tengah umatku wajib atas seorang 'alim menyebarkan ilmunya (yang benar). Kalau dia tidak melakukannya maka baginya laknat Allah, para malaikat dan seluruh manusia. Tidak akan diterima sodaqohnya dan kebaikan amalannya. (HR.Ar-Rabii')

11. Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu lalu dirahasiakannya maka dia akan datang pada hari kiamat dengan kendali (di mulutnya) dari api neraka. (HR. Abu Dawud)

12. Seorang alim apabila menghendaki dengan ilmunya keridhoan Allah maka dia akan ditakuti oleh segalanya, dan jika dia bermaksud untuk menumpuk harta maka dia akan takut dari segala sesuatu. (HR. Ad-Dailami)

13. Yang aku takuti terhadap umatku ialah pemimpin-pemimpin yang menyesatkan. (HR. Abu Dawud)

14. Yang aku takuti terhadap umatku ada tiga perbuatan, yaitu kesalahan seorang ulama, hukum yang zalim, dan hawa nafsu yang diperturutkan. (HR. Asysyihaab)

15. Celaka atas umatku dari ulama yang buruk. (HR. Al Hakim)

16. Barangsiapa dimintai fatwa sedang dia tidak mengerti maka dosanya adalah atas orang yang memberi fatwa. (HR. Ahmad)

17. Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat. (HR. Al-Baihaqi)

18. Apabila kamu melihat seorang ulama bergaul erat dengan penguasa maka ketahuilah bahwa dia adalah pencuri. (HR. Ad-Dailami)

19. Seorang ulama yang tanpa amalan seperti lampu membakar dirinya sendiri (Berarti amal perbuatan harus sesuai dengan ajaran-ajarannya). (HR. Ad-Dailami)

20. Termasuk mengagungkan Allah ialah menghormati (memuliakan) ilmu, para ulama, orang tua yang muslim dan para pengemban Al Qur'an dan ahlinya[1], serta penguasa yang adil. (HR. Abu Dawud dan Aththusi)

21. Sesungguhnya Allah tidak menahan ilmu dari manusia dengan cara merenggut tetapi dengan mewafatkan para ulama sehingga tidak lagi tersisa seorang alim. Dengan demikian orang-orang mengangkat pemimpin-pemimpin yang dungu lalu ditanya dan dia memberi fatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan. (Mutafaq'alaih)

22. Sedikit ilmu lebih baik dari banyak ibadah. Cukup bagi seorang pengetahuan fiqihnya jika dia mampu beribadah kepada Allah (dengan baik) dan cukup bodoh bila seorang merasa bangga (ujub) dengan pendapatnya sendiri. (HR. Ath-Thabrani)

23. Maafkanlah dosa orang yang murah hati, kekeliruan seorang ulama dan tindakan seorang penguasa yang adil. Sesungguhnya Allah Ta'ala membimbing mereka apabila ada yang tergelincir. (HR. Bukhari)

24. Saling berlakulah jujur dalam ilmu dan jangan saling merahasiakannya. Sesungguhnya berkhianat dalam ilmu pengetahuan lebih berat hukumannya daripada berkhianat dalam harta. (HR. Abu Na'im)
 

Catatan Kaki:

[1] Pengemban Al Qur'an dan ahlinya termasuk pembaca, penghafal, ahli tafsir, dan penegak ajaran Al Qur'an.

Sumber: 1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath - Gema Insani Press

Wanita


1. Wanita adalah belahan separo (yang sama) dengan pria. (HR. Abu Dawud dan Ahmad)

2. Jihadnya kaum wanita ialah haji dan umroh. (HR. Ahmad)

3. Diperlihatkan kepadaku neraka kebanyakan penghuninya kaum wanita karena kekufuran mereka. Para sahabat bertanya, "Apakah mereka kufur kepada Allah?" Nabi Saw menjawab, "Mereka mengkufuri pergaulan dan kebajikan (kebaikan). Apabila kamu berbuat ihsan kepada seorang dari mereka sepanjang umur lalu dia mengalami sesuatu yang tidak menyenangkannya dia akan berkata, "Kamu belum pernah berbuat baik kepadaku." (HR. Bukhari)

4. Wahai kaum wanita, aku tidak melihat dari suatu kaum (orang-orang) yang lemah akal (pemikiran) dan lemah agama lebih menghilangkan hati orang-orang yang sehat akal dan benaknya dari pada kamu (kaum wanita). Aku telah menyaksikan neraka yang penghuninya paling banyak kaum wanita. Maka dekatkanlah dirimu kepada Allah sedapat mungkin. (HR. Bukhari)

5. Apabila seorang dari kamu tertarik melihat seorang perempuan dan terkesan dalam hatinya, maka hendaklah menggauli isterinya sendiri karena hal itu akan meredam gejolak dan gangguan dalam dirinya. (HR. Muslim)

6. Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan perempuan (bukan mahram) karena yang ketiganya adalah syetan. (HR. Abu Dawud)

7. Barangsiapa berjabatan tangan dengan perempuan yang bukan mahramnya maka dia dimurkai Allah Azza wajalla. (HR.Ibnu Baabawih)

8. Janganlah laki-laki berduaan dengan perempuan (lain) kecuali perempuan itu didampingi mahramnya, dan janganlah seorang perempuan melakukan perjalanan (musafir) kecuali didampingi mahramnya. (HR. Muslim)

9. Rasulullah Saw melarang kami memasuki rumah wanita yang suaminya sedang tidak ada di rumah (sedang ke luar atau bepergian). (HR. Ahmad)

10. Janganlah seorang lelaki bermalam di rumah seorang janda kecuali sudah dinikahinya atau dia mahramnya. (HR. Muslim)

11. Seorang wanita yang memakai minyak wangi lalu lewat di tengah-tengah kaum (laki-laki) dengan maksud agar mereka menghirup bau harumnya maka wanita itu adalah pelacur. (HR. An-Nasaa'i)

12. Tiada aku meninggalkan suatu fitnah sesudahku lebih berbahaya terhadap kaum pria daripada godaan wanita. (HR. Bukhari dan Muslim)

13. Tiap menjelang pagi hari dua malaikat berseru: "Celaka laki-laki dari godaan wanita dan celaka wanita dari godaan laki-laki." (HR. Ibnu Majah dan Al Hakim)

14. Wanita adalah alat perangkap (penjaring) setan. (HR. Asysyihaab).

Sumber: 1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath - Gema Insani Press

Kepemimpinan, Keadilan dan Politik

 1. Pemimpin suatu kaum adalah pengabdi (pelayan) mereka. (HR. Abu Na'im)
 
2. Tidak akan sukses suatu kaum yang mengangkat seorang wanita sebagai pemimpin. (HR. Bukhari)
 
3. Barangsiapa menghina penguasa Allah di muka bumi maka Allah akan menghinanya. (HR. Tirmidzi)
 
4. Rasulullah Saw berkata kepada Abdurrahman bin Samurah, "Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau menuntut suatu jabatan. Sesungguhnya jika diberi karena ambisimu maka kamu akan menanggung seluruh bebannya. Tetapi jika ditugaskan tanpa ambisimu maka kamu akan ditolong mengatasinya." (HR. Bukhari dan Muslim)
 
5. Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi suatu kaum maka dijadikan pemimpin-pemimpin mereka orang-orang yang bijaksana dan dijadikan ulama-ulama mereka menangani hukum dan peradilan. Juga Allah jadikan harta-benda di tangan orang-orang yang dermawan. Namun, jika Allah menghendaki keburukan bagi suatu kaum maka Dia menjadikan pemimpin-pemimpin mereka orang-orang yang berakhlak rendah. DijadikanNya orang-orang dungu yang menangani hukum dan peradilan, dan harta berada di tangan orang-orang kikir. (HR. Ad-Dailami)

6. Kami tidak mengangkat orang yang berambisi berkedudukan. (HR. Muslim)
 
7. Ada tiga perkara yang tergolong musibah yang membinasakan, yaitu (i) Seorang penguasa bila kamu berbuat baik kepadanya, dia tidak mensyukurimu, dan bila kamu berbuat kesalahan dia tidak mengampuni; (2) Tetangga, bila melihat kebaikanmu dia pendam (dirahasiakan / diam saja) tapi bila melihat keburukanmu dia sebarluaskan; (3) Isteri bila berkumpul dia mengganggumu (diantaranya dengan ucapan dan perbuatan yang menyakiti) dan bila kamu pergi (tidak di tempat) dia akan mengkhianatimu. (HR. Ath-Thabrani)

8. Allah melaknat penyuap, penerima suap dan yang memberi peluang bagi mereka. (HR. Ahmad)
 
9. Akan datang sesudahku penguasa-penguasa yang memerintahmu. Di atas mimbar mereka memberi petunjuk dan ajaran dengan bijaksana, tetapi bila telah turun mimbar mereka melakukan tipu daya dan pencurian. Hati mereka lebih busuk dari bangkai. (HR. Ath-Thabrani)

l0. Jabatan (kedudukan) pada permulaannya penyesalan, pada pertengahannya kesengsaraan (kekesalan hati) dan pada akhirnya azab pada hari kiamat. (HR. Ath-Thabrani)
 
Keterangan:
Hal tersebut karena dia menyalah gunakan jabatannya dengan berbuat yang zhalim dan menipu (korupsi dll).

11. Aku mendengar Rasulullah Saw memprihatinkan umatnya dalam enam perkara: (1) diangkatnya anak-anak sebagai pemimpin (penguasa); (2) terlampau banyak petugas keamanan; (3) main suap dalam urusan hukum; (4) pemutusan silaturahmi dan meremehkan pembunuhan; (5) generasi baru yang menjadikan Al Qur'an sebagai nyanyian; (6) Mereka mendahulukan atau mengutamakan seorang yang bukan paling mengerti fiqih dan bukan pula yang paling besar berjasa tapi hanya orang yang berseni sastra lah. (HR. Ahmad)

12. Barangsiapa diserahi kekuasaan urusan manusia lalu menghindar (mengelak) melayani kaum lemah dan orang yang membutuhkannya maka Allah tidak akan mengindahkannya pada hari kiamat. (HR. Ahmad)

13. Khianat paling besar adalah bila seorang penguasa memperdagangkan rakyatnya. (HR. Ath-Thabrani)
 
14. Menyuap dalam urusan hukum adalah kufur. (HR. Ath-Thabrani dan Ar-Rabii')
 
15. Barangsiapa tidak menyukai sesuatu dari tindakan penguasa maka hendaklah bersabar. Sesungguhnya orang yang meninggalkan (membelot) jamaah walaupun hanya sejengkal maka wafatnya tergolong jahiliyah. (HR. Bukhari dan Muslim)
 
16. Jangan bersilang sengketa. Sesungguhnya orang-orang sebelum kamu bersilang sengketa (cekcok, bermusuh-musuhan) lalu mereka binasa. (HR. Ahmad)
 
17. Ka'ab bin 'Iyadh Ra bertanya, "Ya Rasulullah, apabila seorang mencintai kaumnya, apakah itu tergolong fanatisme?" Nabi Saw menjawab, "Tidak, fanatisme (Ashabiyah) ialah bila seorang mendukung (membantu) kaumnya atas suatu kezaliman." (HR. Ahmad)
 
18. Kaum muslimin kompak bersatu menghadapi yang lain. (HR. Asysyihaab)
 
19. Kekuatan Allah beserta jama'ah (seluruh umat). Barangsiapa membelot maka dia membelot ke neraka. (HR. Tirmidzi)
 
20. Semua kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang imam (amir) pemimpin dan bertanggung jawab atas rakyatnya. Seorang suami pemimpin dalam keluarganya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang isteri pemimpin dan bertanggung jawab atas penggunaan harta suaminya. Seorang pelayan (karyawan) bertanggung jawab atas harta majikannya. Seorang anak bertanggung jawab atas penggunaan harta ayahnya. (HR. Bukhari dan Muslim)

21. Barangsiapa membaiat seorang imam (pemimpin) dan telah memberinya buah hatinya dan jabatan tangannya maka hendaklah dia taat sepenuhnya sedapat mungkin. (HR. Muslim)
 
22. Akan terlepas (kelak) ikatan (kekuatan) Islam, ikatan demi ikatan. Setiap kali terlepas satu ikatan maka orang-orang akan berpegangan kepada yang lainnya. Yang pertama kali terlepas ialah hukum dan yang terakhir adalah shalat. (HR. Ahmad dan Al Hakim)
 
23. Hendaklah kamu mendengar, patuh dan taat (kepada pemimpinmu), dalam masa kesenangan (kemudahan dan kelapangan), dalam kesulitan dan kesempitan, dalam kegiatanmu dan di saat mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan sekalipun keadaan itu merugikan kepentinganmu. (HR. Muslim dan An-Nasaa'i)

24. Sesungguhnya umatku tidak akan bersatu dalam kesesatan. Karena itu jika terjadi perselisihan maka ikutilah suara terbanyak. (HR. Anas bin Malik)

25. Dua orang lebih baik dari seorang dan tiga orang lebih baik dari dua orang, dan empat orang lebih baik dari tiga orang. Tetaplah kamu dalam jamaah. Sesungguhnya Allah Azza wajalla tidak akan mempersatukan umatku kecuali dalam petunjuk (hidayah) (HR. Abu Dawud)
 
Sumber: 1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath - Gema Insani Press